Bisnis, Eko&Keuangan

Arus Perdagangan dan Jasa di Kota Sibolga Melonjak

Home Industri Harus Lebih Ditingkatkan

SIBOLGA-METRO, 03 Desember 2008; Kendati lahan terbatas, Kota Sibolga masih dapat menduduki peringkat 6 dalam hal peningkatan perdagangan barang dan jasa di wilayah Pantai Barat, Sumatera Utara, khususnya bidang Home Industri. Sempitnya wilayah Kota Sibolga, di mana sebelah utara diapit gunung dan sebelah barat berbatasan dengan laut, tidak membuat arus perdagangan menyurut. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi Wali Kota Sibolga, Drs Sahat P Panggabean MM dalam mewujudkan Kota Sibolga menjadi Pusat Perdagangan barang dan jasa di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara. Sejak tahun 2000 hingga 2007, arus perdagangan barang dan jasa di Kota Sibolga sangat signifikan. Demikian dikatakan Drs Benyamin Tarigan, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, didampingi Kabag Humasy Pemko Sibolga, DT Tamba, di aula kantor Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Sibolga, Senin (1/12). Menurutnya, walaupun keterbatasan luas wilayah, peningkatan diberbagai sektor arus perdagangan dan pembangunan jasa di Kota Sibolga telah berhasil dilaksanakan. Antara lain di bidang Home Industri yakni, pengembangan kerupuk getas dari tepung ikan, pengembangan kacang goring, pengembangan ikan asin, pengembangan abon ikan, dan pengembangan kain batik khas Sibolga. Namun itu tak lantas harus merasa puas, menurutnya sector Home Industri harus semakin ditingkatkan sehingga dapat lebih meningkatkan hasil produksi. “Keberhasilan tersebut diperoleh dengan cara merekrut warga untuk diberikan penyuluhan dan bimbingan. Saat ini, pengembangan tenun batik khas Sibolga sedang dilakukan pelatihan terhadap 20 warga,” kata Tarigan. Dijelaskannya, data perkembangan perusahaan perdagangan barang dan jasa di Kota Sibolga pada tahun 2000 sebesar 1.099 dan dihitung sampai tahun 2008 ini tercatat sebesar 2236 pertambahannya, atau sebesar 12,5 persen. Selain itu, dari data perkembangan usaha industri kecil dan menengah pada tahun 2000 diketahui, unit usaha industri kimia argo dan hasil hutan tercatat sebanyak 113 dan tahun 2008 sebanyak 128 dengan pertambahan sebanyak 15 unit usaha atau peningkatan sebesar 12 persen. “Untuk tenaga kerja industri kimia agro dan hasil hutan tahun 2000, sebanyak 558 dan tahun 2008 bertambah menjadi 748, dengan pertambahan 27,9 persen. Juga nilai industri 1.963.173 pada tahun 2000 dan pada tahun 2008 menjadi 3.554.780 dengan pertambahan 46 persen,” jelasnya. Serta, nilai produksi pada tahun 2000 sebanyak 63.405.317 dan pada tahun 2008 menjadi 76.933.600, dan nilai bahan baku pada tahun 37.376.950 menjadi 47.580.640 pada tahun 2008, dengan menunjukan peningkatan yang sangat signifikan setiap tahun serta sejalan dengan visi dan misi Kota Sibolga. “Semenjak Wali Kota Sibolga menggulirkan visi dan misi untuk mejadikan Kota Sibolga sebagai kota perdagangan barang dan jasa, berbagai fasilitas umum mengalami perkembangan yang sangat pesat antara lain, bertambahnya fasilitas pergudangan, pembangunan pasar modern, pembangunan rumah ibadah salahsatunya Majid Agung Sibolga, pembangunan sarana olaraga Sport Center, dan pembangunan infrastruktur seperti jalan-jalan dan fasilitas umum lainnya di Kota Sibolga,” paparnya. Ditambahkan Benyamin, pada tahun 2009 mendatang Pemko Sibolga sedang mewacanakan pembentukan lembaga pemasaran bersama yang bekerjasama dengan 14 kabupaten/kota di wilayah Pantai Barat Sumut yang difasilitasi oleh Perindagkop Provinsi Sumatera Utara.

 

 

 

Tinggalkan komentar